Sedihnya rasa hati bila mana apa saja yang dibuat tetap menjadi buah mulut orang lain. Ada saja tak kena di mata, walhal sudah sehabis baik anda lakukan yang terbaik.
Dibanding-bandingkan pula dengan yang lain. Makin lelah lah perasaan. Ibu ini, Syahirah Omar juga pernah mengalaminya. Sejak kecil sudah dibanding-bandingkan. Biar pun diri punya kelebihan, tetap kekurangan juga yang orang nampak.
Dan ini pesannya, pada sesiapa yang berdepan situasi seumpama.
Saya ingat lagi.
Waktu saya kecil, saya selalu dibandingkan. Saya ada kelebihan diri saya, tapi orang tetap nampak kekurangan saya. Saya tak pandai itu, tak pandai ini. Orang cuma nampak apa yang saya tak ada.
Bila saya dah ada anak,
Pun begitu juga. Saya lahirkan anak secara C-section, orang cakap sebab saya banyak dosa. Bersalin secara normal barulah terhapus segala dosa. Bersalin secara normal lagi sakit, semuanya serba tak kena.
Bila tak berjaya susukan anak, orang cakap itu ini juga.Membazir saja beli susu mahal. Sedangkan saya sudah cukup berusaha, cuma rezeki anak saya minum susu formula saja.
Alhamdulillah.
Bila saya jadi surirumah,
Orang bercakap saya tak ada apa-apa fungsi dalam rumahtangga. Duduk rumah, goyang kaki. Menghabiskan duit saja. Tak ada apa yang nak dibanggakan.
Bila duduk rumah sebab jaga anak istimewa,
Orang cuma nampak saya seorang yang kera sumbang. Tak pandai bergaul. Sedangkan bila saya bawa anak ke rumah orang, orang pula tak senang duduk tengok anak saya. Anak saya banyak kurangnya dimata mereka. Ada saja dibandingkan itu ini dengan anak mereka. Jadi lebih baik saya menyendiri saja.
Dah tua begini,
Saya sedar satu perkara. Orang tetap akan bercakap dan mencari silap kita. Pandangan mereka samalah seperti seekor lalat. Terbang sana sini akhirnya tempat yang busuk juga yang dicari.
Baca sini : Akibat selalu dibandingkan, cucu berdendam bakar rumah atuk, nenek
Jadi saya belajar kecilkan circle saya. Saya tak peduli lagi orang lain yang tak menghargai dan bercakap buruk tentang saya.
Saya hidup dengan mereka yang benar-benar terima diri saya dan menyokong saya sepenuhnya. Jika saya salah, mereka menasihati saya. Jika saya menangis, mereka ada tenangkan saya.
Dan jika tak ada satu makhluk pun yang memahami saya, Allah tetap ada dan sekalipun tidak pernah tinggalkan saya. Yang jauh dari Allah itu cuma diri saya.
Benarlah kata-kata Syeikh Thanhwowi, Grand Syeikh Al Azhar Asy Syarif.
1.Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.
2.Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.
3.Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing-masing, maka tak usah berlelah lelah agar tampak baik di mata orang lain.
Cukuplah dengan redha Allah bagi kita, sungguh mencari redha manusia adalah tujuan yang tak kan pernah tergapai.
Sedangkan Redha Allah, destinasi yang pasti sampai.
Mingguan Wanita : Setiap orang itu baik rezekinya, kehidupannya takkan sama dengan orang lain. Tidak adil jika disamakan malah dibanding-bandingkan.
Sumber/Foto : Syahirah Omar