Pejam celik, sedar-sedar anak sudah membesar. Sampaikan kita sebagai mak ayah tidak sedar, cepatnya masa berlaku dan anak sudah membesar. Namun, sedar tak hutang mak ayah sangat banyak pada anak-anak. Bukan berhutang duit tapi hutang masa yang kita tinggalkan pada mereka.
Hutang mak ayah inilah membuatkan kita mula tersentak dan tersedar. Barulah kita tahu, emosi dan perasan marah kita apabila penat, dia tetap datang pada kita. Tangisan yang kita anggap seperti mengada-ngada sampaikan mak ayah tidak hiraukan.
Ini belum lagi dengan keadaan sekarang yang banyak masa dihabiskan dengan gajet. Kononnya, inilah masa untuk memberi segala apa yang anak-anak mahukan.
Jangan begitu, kita kena ingat kembali hutang mak ayah yang perlu dibayar adalah masa bersama mereka. Perkongsian ini, cukup menjentik jiwa dan perasaan buat mak ayah di luar sana. Ketahuilah, masa yang berlalu tidak akan kembali lagi. Jangan sia-siakan waktu bersama anak-anak.
Baca Artikel Menarik Lain Di Sini: Bila Anak Mengadu BOSAN Bukan Beri Gajet, Sebenarnya Dia Perlukan Perhatian Mak Ayah
Kita BUKANLAH IBU Sempurna Tapi Cuba TERBAIK Untuk Anak Dan Keluarga
Info Lebih Menarik DI SINI
Jarang sekali, tiap kali kita penat, kita tidak memarahi anak-anak. Kadang-kadang kita membentak mereka padahal mereka belum benar-benar faham kesalahan yang mereka lakukan.
Kita membuat mereka menangis kerana kita ingin lebih dimengerti dan didengarkan.
Tetapi, seburuk apa pun kita memperlakukan mereka, segalak apa pun kita kepada mereka, semarah apapun kita pernah membentak mereka, anak-anak akan tetap mendatangi kita dengan senyum kecilnya.
Menghibur kita dengan tawa kecilnya, menggenggam tangan kita dengan tangan kecilnya, seolah semuanya baik-baik saja dan tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.
Mereka selalu punya banyak cinta untuk kita, meski seringkali kita tak membalas cinta mereka dengan cukup.
Kita bilang kita bekerja keras demi kebahagiaan mereka, tetapi kenyataannya merekalah yang membahagiakan kita dalam lelah di sisa waktu dan tenaga kita.
Malah, kita merasakan bahawa kita mampu menghibur kesedihan mereka atau menghapus air mata dari pipi-pipi kecil mereka. Tetapi, sebenarnya kitalah yang selalu mereka bahagiakan.
Merekalah yang selalu berhasil membuang kesedihan kita, melapangkan kepenatan dan menghapus air mata kita.
Kita berhutang banyak pada anak-anak kita.
Dalam 24 jam, berapa lama waktu yang kita miliki untuk berbicara, mendengarkan, memeluk, mendakap dan bermain dengan mereka?
Dari waktu hidup kita bersama mereka, seberapa keras kita bekerja untuk menghadirkan kebahagiaan sesungguhnya di hari-hari mereka, melukis senyum sejati di wajah mungil mereka?
Tentang anak-anak,
Sesungguhnya merekalah yang selalu “lebih dewasa” dan “bijaksana” daripada kita.
Merekalah yang selalu mengajari dan membimbing kita menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya.
Seburuk apapun kita sebagai orang tua, mereka ingin menjadi anak-anak terbaik yang pernah kita punya.
Kita selalu berhutang kepada anak-anak kita.
Tetapi mereka tetap tersenyum, memberi kita banyak cinta dan mencuba buat kita bahagia.
Maka dakaplah anak-anakmu, tataplah mata mereka dengan kasih sayang & penyesalan, katakan kepada mereka:
“Maafkan untuk hutang-hutang yang belum terbayar”
Maaf jika semua hutang ini telah membuat Allah tak berkenan.
Maafkan kerana hanya pemaafan dan kebahagiaan kalianlah yang mampu membuat hidup ayah dan ibu lebih baik dari sebelumnya.
Betul, lebih baik dari sebelumnya.
MW: Sedihnya..kita banyak berhutang pada anak-anak.
Sumber: @tagdoctors
radietyaalvarabie.wordpress.com
Bangkit Wanita Mingguan Wanita
Group khas buat semua wanita B40 dan M40 yang mahu bangkit maju dari kehidupan sekarang menerusi perkongsian tip, promosi kursus anjuran Mingguan Wanita, perkongsian kisah inspirasi wanita. #langkahyakinlakarkejayaan
https://t.me/bangkitwanitaMW
Follow kami di :
Facebook Mingguan Wanita
Instagram Mingguan Wanita
Twitter Mingguan Wanita